Batang, Siasat ID – Jami’ah Al-Inaaroh resmi membuka pendaftaran peserta didik baru untuk tahun ajaran 2024/2025. Baik MTs, MA dan Pondok Pesantren yang tergabung dalam bingkai nama Jami’ah Al-Inaaroh. Ketiga Lembaga ini secara serentak membuka penerimaan peserta didik baru sejak bulan November lalu dan dengan beberapa gelombang pendaftaran. Perlu diketahui juga bahwa MTs dan MA Takhassus Al-Inaaroh sudah terakreditasi A dan memiliki citra sebagai madrasah favorite dilingkungan Kabupaten Batang dan sekitarnya. Ada yang menarik dari dibukanya sesi PPDB kali ini, adalah dengan membuka sesi pra gelombang, gelombang satu dan gelombang dua.
Sebelumnya, Lembaga pendidikan dibawah naungan Yayasan Abah Luthfi Center ini menawarkan program unggulan yang terfokus pada pengajaran Takhassus Kitab Kuning dan juga expertise bahasa asing yang meliputi bahasa Inggris dan bahasa Arab. Secara kualitas, torehan prestasi yang diraih oleh para peserta didik Jami’ah Al-Inaaroh terbilang sangat baik. Target-target penguasaan pengajaran Takhassus sangat intens diberikan oleh pihak Lembaga kepada para santrinya, bahkan dalam poin ini, Abah KH. Muhammad Luthfi selaku pengasuh pondok pesantren Al-Inaaroh juga ikut andil secara langsung dalam mengontrol perkembangan para santrinya dalam proses mempelajari bidang Takhassus Kitab kuning itu sendiri.
Dalam program expertise bahasa asing, Jami’ah Al-Inaaroh terbukti berhasil mencetak generasi santri yang mampu menguasai keahlian bahasa asing (Inggris dan Arab). Sebagai contoh beberapa waktu dekat ini, salah satu santri dari MA Takhassus Al-Inaaroh berhasil menorehkan sejarah dengan menjuarai event tingkat internasional dibidang bahasa Inggris. Untuk bahasa Arab, Jami’ah Al-Inaaroh konsisten selalu mengantar para santrinya dalam menjuarai event-event nasional setiap tahunnya. Lalu Bagaimana pengajaran mengenai kepesantrenan di Al-Inaaroh ?
Sebelumnya, membahas latar belakang pendirian pondok pesantren Al-Inaaroh, yang nantinya mengajak kita untuk menyelami visi dan corak Pendidikan dari ponpes Al-Inaaroh itu sendiri.
Al-Inaaroh berdiri di Tengah-tengah maraknya Pendidikan pesantren yang “terseok-seok dalam melakukan stabilisasi antara ilmu agama dan ilmu umum. Bukan perihal dikotomi antara dua jenis ilmu pengetahuan tersebut, akan tetapi kehampaan capaian santri yang telah mendalami Pendidikan berbasis pesantren. Mengapa hampa ? karena dasar capaian anak yang “nyantri” adalah ; membaca al-Qur’an baik, bisa membaca kitab kuning, mengetahui hukum islam dengan segala kokteksnya yang meruang juga mewaktu, menguasai disiplin ilmu umum dsb, terkadang tidak tercapai dengan baik. Walaupun ketercapaian itu juga tetap memiliki ketergantungan terhadap potensi seseorang.
Al-Inaaroh adalah Lembaga Pendidikan umum yang terintegrasi dengan ilmu kepesantrenan yang bersifat prinsip, yakni tafaqquh fiddin. Dalam hal ini, di mulai dengan menguasai literatur arab baik salaf maupun kontemporer, atau istilah sederhananya adalah kitab kuning. Maka dari itu, baik MTs maupun Ma yang ada di l-Inaaroh, semuanya ber label Takhassus Kitab Kuning. Kabar baiknya, di tahun ke 7 ini, Al-Inaaroh masih mempertahankan konsistensinya dalam mengawal capian santrinya dalam menguasai kitab kuning. Mungkin membutuhkan waktu 6-10 tahun, untuk santri-santri terdahulu dapat membaca dan menguasai kitab kuning, namun Al-Inaaroh mencoba untuk membuat alternatif dan meringkas waktu tersebut, Alhamdulillah konsistensinya membuahkan hasil yang dapat di rasakan bersama seperti, dalam waktu 1 semester santri sudah khatam jurumiyyah dan shorof (yang di ramu sendiri oleh Pengasuh Ponpes Al-Inaaroh). Dalam waktu 3 tahun santri sudah mengkhatamkan Fathul Qarib dan Hafal Nadhom Alfiyyah sebanyak 500 bait.
Sebagai lanjutan dari kelas 9 MTs, hafalan nadhom alfiyah santri tetap berlanjut hingga khatam ,dengan tenggang waktu kelas 11 Ma, disisi lain dalam fan ilmu fiqh, di kelas 11 Ma ini, santri juga sudah khatam Fathul Mu’in. Setidaknya terdapat dua fan ilmu kepesantrenan yang di tekankan secara ilmiah oleh pondok pesantren Al-Inaaroh, yakni ilmu alat dan ilmu fiqh. Sedangkan secara pembiasaan sehari-hari, santri-santri selu di bina dan di biasakan untuk mengimplementasikan ilmu tauhid dan adab yang telah di kaji sesuai dengan jenjang atau umur dari santri tersebut. Dari sini maka dapat menjadi sebuah jawaban, mengapa Al-Inaaroh membranding dirinya denga kata “Jami’ah”. Karena memang Pendidikan di Al-Inaaroh baik secara norma ; psikis, adab, tata krama, kemandirian cara berfikir. Dan juga secara nilai ; penguasaan dan pembiasaan terhadap ilmu agama yang mapan, tafaqquh fiddin, adalah meniscayakan sebuah jenjang atau keberlanjutan enam tahun.
Yang perlu diketahui oleh para calon peserta didik baru Jami’ah Al-Inaaroh dari satuan Pendidikan Tsanawiyah maupun Aliyah, adalah dengan dibukanya sesi pra gelombang PPDB tahun ajaran 2024/2025. Pra gelombang sendiri yang telah dibuka sejak 20 November lalu hingga 31 Desember 2023 ini pihak lembaga memberikan beasiswa 20% dengan syarat dan ketentuan tertentu.
Sebuah kesempatan emas yang kalian tentu tidak boleh menyia-nyiakannya. Ayo tunggu apalagi?. Segera daftar di Al-Inaaroh. Sekolah sambil nyantri dengan segudang fasilitas bergengsi seperti gedung asrama berkelas, ruang kelas dengan fasilitas smart TV, perpustakaan VIP, ruang Ballroom yang hanya satu-satunya di kabupaten Batang, lab komputer memadai, lab sains, studio musik, lapangan basket dan lapangan futsal standar nasional, hingga enterpreneur room dan masih banyak lagi. Segudang prestasi akademik maupun non akademik dikancah nasional maupun internasional, berbagai ekstrakurikuler yang menjadi wadah dari minat bakat anak dan pembiasaan akhlaqul karimah sebagai realisasi Lembaga membentuk pribadi santri yang berbudi pekerti luhur.
Jangan sampai ketinggalan, Pra Gelombang PPDB tahun ajaran 2024/2025 hanya sampai tanggal 31 Desember 2023. Untuk info lebih lanjut bisa hubungi cp yang tertera di pamflet PPDB Jami’ah Al-Inaaroh 2024/2025 atau bisa langsung datang ke Pondok Pesantren Al-Inaaroh yang berada di Jalan Raya Batang-Bandar KM 9, Desa Brayo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.