Dompu, Siasat.id – Ketika matahari di atas kepala, saya melakukan perjalanan ke situs So Langgodu, Desa Hu’u, Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu – NTB, Selasa, (12/9/23).
Sebagai pegawai honorer pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dompu, saya diharuskan untuk melakukan pengecekan secara berkala kondisi situs So Langgodu. Ini penting dilakukan demi memastikan kondisi terkini situs yang berada di kampung lama Desa Hu’u ini.
Sejauh ini keberadaan situs masih tidak ada pergeseran dan kerusakan yang parah akibat hewan liar dan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Jika sebelumnya ditemukan coretan-coretan pada areal situs seperti di Kopa Ncuhi (bekas telapak kaki kepala suku), namun itu tidak ditemukan pada kursi batu (tahta batu) atau areal situs yang lain.
Dan saat melakukan observasi kali ini, saya menemukan batu lesung di dekat pagar sawah warga. Keberadaanya agak jauh dari areal utama situs. Bahkan kondisinya masih cukup terawat. Tidak ada coretan atau kerusakan pada batu lesung ini. Dan menurut warga yang ditemui di lapangan mengatakan, batu lesung ini sudah lama berada di tempatnya sekarang dan bahkan tidak pernah dipindah tangankan walau memungkinkan untuk diangkat.
“Menurut tetua kampung, batu lesung digunakan untuk menumbuk padi dan obat-obatan. Jika ada yang terbuat dari kayu, justru lesung yang dibuat dari bahan material batu malah lebih tahan lama” ucap warga yang enggan namanya dituliskan.
Dan setelah mengelilingi areal situs dan berbincang dengan salah seorang warga, saya pun memutuskan untuk pulang ke rumah. Namun tidak lupa menitip pesan kepada warga yang ditemui untuk ikut merawat dan melestarikan peninggalan yang ada di situs so Langgodu.
“Karena tidak ada yang bisa merawat peninggalan ini, kalau bukan kita yang peduli terhadap warisan leluhur kita” ucap saya singkat. (Suradin)