Sumbawa, Siasat.ID – Lembaga Kajian dan pengembangan Sumberdaya manusia (Lakpesdam) PCNU Sumbawa menggelar Kegiatan Team Building dan Penggalian gagasan sekolah lapang Desa Inklusif, Senin (21/8/2023) bertempat di Tiu Batu Desa Marente Kecamatan Alas Sumbawa. Hadir dalam kegiatan tersebut yakni unsur perangkat desa, BPD, pendamping desa, kelompok PKK, Kader Desa, kelompok pemuda dan kelompok disabilitas.
Ketua Lakpesdam PCNU Sumbawa Muhazi Ramadhan, menyampaikan kegiatan penggalian gagasan ini sebagai upaya untuk mengetahui keinginan dan harapan dari masyarakat khususnya kelompok rentan yang ada di desa selain itu mengupas potensi apa saja yang dimiliki desa.
“Kedepan akan dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat khususnya kelompok rentan dan mendorong terselenggaranya musyawarah desa”, tuturnya.
Dia berharap untuk usulan aspirasi dan gagasan yang muncul dalam kegiatan sekolah lapang tersebut dapat menjadi perhatian dari Pemerintah Desa Marente sehingga desa Marente menjadi desa contoh di Kabupaten Sumbawa dalam proses perencanaan.
Dalam kesempatan yang sama Kepala desa Marente, Khairuddin menyampaikan terkait dengan sekolah lapang kami mengharapkan peserta benar-benar bisa menggali potensi serta menyampaikan aspirasi untuk memaksimalkan proses perencanaan pembangunan guna mewujudkan kesejahteraan desa Marente.
“Suatu penghargaan bagi kami dari Pemdes atas kehadiran beberapa elemen dari masyarakat desa Marente, kehadiran bapak ibu semua saat ini merupakan representasi dari kebutuhan yang selama ini kita lewatkan guna mewujudkan desa inklusif itu sendiri”, ujarnya.
Kemudian dari kelompok rentan yang hadir semoga bisa mewakili suara dari kelompok rentan yang lain untuk merekomendasikan kebutuhan-kebutuhan terkait kelompok disabilitas serta kelompok rentan lainnya.
“Yang tidak kalah penting kehadiran kaum perempuan juga sangat menentukan pembangunan di desa, karena peran mereka sangat penting untuk menggeliatkan program dalam basis perempuan dan dalam waktu dekat ini semoga bisa diselenggarakan rembuk khusus perempuan dalam perumusan RKPDES Tahun 2024 di desa Marente” katanya.
Salah seorang pengurus Sekolah Lapang desa Marente, Robi Saputra menyampaikan bahwa desa Marente dari tahun 2019 sudah di SK kan menjadi desa wisata yang memiliki 4 air terjun. Selain air terjun, Marente juga memiliki banyak potensi wisata diantaranya potensi wisata birdwatching sebagai destinasi wisata asing yang dimana para pencari burung dijadikan tour gaet wisatawan yang datang untuk melihat keindahan burung yang ada di hutan Marente”, ungkapnya.
Dia menambahkan potensi yang lainnya juga banyak diantaranya kerajinan tangan dari rotan dan bambu, selain itu potensi budidaya ikan air tawar dan sampai pengelolaan mata air menjadi air mineral kemasan asli Marente.
“Gagasan masukan dari masyarakat kedapannya semoga bisa terealisasikan dengan baik dan berjalan sesuai yang diharapkan bersama. Kerjasama semua pihak tentu menjadi penentu terealisasinya gagasan ini”, Harapnya. (MR)