Oleh Suradin
Cerita ini berawal dan dimulai ketika saya masuk sekolah menengah atas (SMA). Saat itu saya masih duduk di kelas X. Di kelas X ini ternyata semua mata pelajaran yang ada di tingkat SMA mulai dari jurusan IPA dan IPS akan dipelajari semua. Sebab, di sekolah yang saya tempati itu rupanya sudah menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum ini dimaksudkan untuk mengasah minat serta bakat anak sejak dini dengan fokus pada materi esensial, dan juga supaya siswa-siswi nanti bisa memilih pelajaran yang mereka minati.
Masa-masa yang saya lalui di kelas X ini sangat menyenangkan terlebih di pelajarannya. Salah satu mata pelajaran (mapel) yang saya sukai adalah kimia. Materinya asyik. Di mapel ini saya bisa belajar mengenai atom, unsur-unsur, molekul dan lain-lain. Salah satu yang membuat saya senang dengan mapel ini adalah cara penjelasan dan penyampaian yang di terangkan oleh gurunya, itu sangat mudah dimengerti. Guru tersebut bernama pak Ahmadurifaid.
Suatu hari beliau mengajak saya untuk ikut olimpiade Kimia, karena beliau melihat bakat dan potensi yang dimiliki oleh saya.
Pada saat itu saya masih memikirkan tawaran untuk ikut atau tidak karena waktu itu saya masih bimbang dan sedikit ragu untuk ikut karna mengingat saya masih kelas X dimana materi yang saya pelajari masih sedikit dan belum luas.
Akhirnya pak Rifaid mengusulkan kepada saya untuk ikut bimbingan terlebih dahulu supaya saya bisa memantapkan dan sekaligus belajar lagi. Disana tidak hanya saya yang ikut bimbingan, teman-teman yang lain ternyata juga ikut bimbingan akhirnya kita belajar bersama-sama. Setiap bel pulang kami akan menyempatkan waktu untuk bimbingan sebentar. Waktu bimbingan sebenarnya tidak setiap hari, hanya sesekali saja ketika ada kesempatan saja.
Pada bulan April kemarin sepulang sekolah tiba-tiba saya ditelpon oleh pak Rifaid, beliau mengatakan bahwa ternyata hari pendaftaran OSN tingkat kota/kabupaten telah tiba. Waktu itu saya sempat kaget dan tidak menyangka ternyata hari pendaftarannya telah tiba. Kala itu saya sempat bimbang antara ikut mendaftarkan atau tidak. Karena memang kala itu waktu untuk pendaftaran benar-benar mepet dan hanya hari itu saja batas waktu pendaftarannya.
Tiba-tiba teman saya yang bernama Veyza mengirimkan pesan kepada saya. Dia bertanya kepada saya apakah ikut mendaftar atau tidak. Karena ternyata dia juga sedang bimbang antara ingin ikut atau tidak (𝘩𝘢𝘩𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘯𝘺𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘪𝘴𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘢-𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘪𝘮𝘣𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘦𝘩𝘦).
Akhirnya kami memutuskan untuk ikut dan segeralah kami berangkat menuju ke sekolah untuk ikut mendaftar OSN-K. Setibanya kami berdua di sana, ternyata sudah ada beberapa kakak kelas kami yang ikut mendaftar juga. Di sana ada yang mendaftar di bidang Kebumian, Geografi, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Nah di situ saya dan Veyza malah bingung ingin mengambil di bidang apa. Saya sendiri sempat ingin mendaftar di bidang Fisika sedangkan Veyza ingin mendaftar di bidang Kimia.
Akhirnya tiba-tiba disitu pun kami ditawari oleh Pak Alamsyah untuk ikut di bidang Astronomi saja. Saya dan Veyza sempat tergiur oleh tawaran Pak alamsyah, agar ikut mendaftar di bidang Astronomi saja karna kebetulan di bidang itu belum ada yang mendaftar sama sekali. Sebenarnya dari minggu sebelumnya Pak Alamsyah sudah menawarkan kepada kami berdua agar ikut OSN Astronomi. Di situ kami masih menimbang-nimbang saja karna masih bingung. Akhirnya kami pun beralih mendaftar di bidang Astronomi saja, karena memang saya dan veyza sangat tergiur dan penasaran akan materi Astronomi.
Kami berdua pun ikut bimbingan Astronomi untuk persiapan mengikuti lomba yang akan dilaksanakan sebulan lagi. Saat itu saya dan Veyza sempat kapok dengan materi yang diajarkan oleh guru pembimbing kami. Kami mengira materi Astronomi mudah saja dan ternyata memang setiap bidang lomba pastinya memiliki tingkat kesulitan dan kemudahannya masing-masing.
Tapi, semangat kami dalam belajar tidak akan goyah. Kami tetap tekun waktu itu.
Waktu berjalan dan tibalah hari perlombaan dimulai. Pada tahap ini akan dilaksanakan seleksi OSN tingkat kota/kabupaten yang akan diadakan di masing-masing sekolah dengan menggunakan sistem daring menggunakan komputer ataupun laptop yang disediakan sekolah. Leb komputer sekolah menjadi tempat untuk mengikuti lomba. Pada hari itu jadwal bidang lombanya ada 4 yakni Astronomi, Kimia, Matematika dan Kebumian.
Saya dan Veyza serta teman-teman yang lain merasa gugup waktu itu. Kami pun saling menyemangati satu sama lain dan berharap semoga bisa lolos seleksi. Ujian akhirnya selesai, meskipun tadi sempat ada kendala karna jaringan tapi syukurlah bisa di atasi oleh guru-guru. Kami semua merasa senang dan lega akhirnya ujiannya telah selesai dan tinggal menunggu hasil pengumuman siapa saja nanti yang akan lolos seleksi untuk ke tahap OSN tingkat provinsi.
Setelah menunggu selama sebulan, akhirnya pengumuman keluar dan siapa sangka ternyata saya lolos waktu itu dan mendapatkan peringkat pertama di Kabupaten dan menjadi satu-satunya perwakilan dari sekolah saya.
Perasaan yang saya rasakan antara senang, terkejut dan sedih. Senang karena tidak menyangka bahwa saya bisa lolos dan juga sedih karena teman-teman yang lain belum berkesempatan bisa lolos. Saya sebenarnya masih terkejut dan tidak menyangka bisa lolos seleksi itu, artinya perjalanan saya pun masih berlanjut. Saya kembali bersiap untuk perlombaan OSN di tingkat propinsi yang akan diadakan di Lombok Timur. Itu artinya semua sekolah yang ada di masing-masing provinsi akan dikumpulan di satu tempat.
Sebulan telah berlalu dan akhirnya tibalah waktu untuk ujian OSP. Saya berangkat menuju ke lombok timur didampingi oleh kepala sekolah langsung karena waktu itu guru pembimbing Astronomi sedang berhalangan hadir dan tidak bisa ikut mendampingi saya. Jadilah saya berangkat berdua bersama kepala sekolah saja.
Perjalanan kami membutuhkan waktu sehari semalam untuk tiba disana. Akhirnya kami sampai dan menginap di hotel untuk istirahat dan bermalam. Karena besok ujiannya akan dimulai dan kebetulan di bidang Astronomi mendapatkan sesi pertama dan diadakan di SMAN 1 Selong. Esoknya saya langsung bersiap-siap dan berangkat menuju lokasi. Setibanya saya di sana sudah ada teman-teman dari berbagai sekolah yang hadir. Mula-mula saya sempat minder karena tidak memiliki teman dan hanya duduk di taman sendirian. Akhirnya saya mencoba berkenalan dengan 2 siswi yang kebetulan duduk dekat saya.
Waktu itu awalnya saya kira mereka cuek ternyata diluar ekspektasi saya mereka sangatlah ramah dan akhirnya kami pun saling mengenalkan diri juga. Berbincang-bincang sedikit. Tibalah waktu ujian, saya pun masuk di ruangan 1 yang sudah disediakan untuk sesi pertama OSP bidang Astronomi.
Mula-mula saya merasa deg-degan dan gugup sekali. Tapi saya berusaha meminimalisir rasa gugup itu dengan berdoa supaya diberikan kelancaran. Dan berapa waktu kemudian akhirnya ujian selesai. Saya dan teman yang lain juga merasa sangat legah walaupun tadi dibuat pusing oleh soal-soal yang bisa di bilang susah-susah gampang.
Tapi saya sangat senang karena bisa mendapatkan teman-teman baru yang baik dan juga ramah. Sekarang tinggal menunggu hasil pengumuman seleksi sebulan lagi. Sepulang dari SMAN 1 Selong, saya juga menghadiri acara Karnaval budaya yang di adakan untuk pembukaan OSP ini. Acaranya sangat meriah, berbagai pertunjukan dan persembahan yang menakjubkan bisa saya lihat dan saya merasa sangat bangga bisa menjadi salah satu peserta OSN-P disini.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan di sini. Mulai dari mendapat teman-teman baru, dan bisa sekalian jalan-jalan. Sepertinya ini akan menjadi pengalaman dan kenangan yang indah yang akan saya kenang di masa mendatang.