Mataram, Fokus NTB
Badan Nasional Narkotika Kota Mataram merekrut sebanyak 200 kader antinarkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) yang akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
“Kader antinarkoba yang terbentuk bertugas melakukan sosialisasi terhadap upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN),” kata Kepala BNNK Mataram, H. Latif Nadjib, di Mataram, Selasa.
Ia mengatakan bahwa para kader antinarkoba tersebut berasal dari organisasi pemuda, mahasiswa, organisasi wanita, mantan pengguna narkoba dan pegadang, tokoh agama dan tokoh masyarakat, kepala lingkungan serta para mubalig di Kota Mataram.
Pembentukan tenaga penyuluh yang akan menyampaikan informasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba di tingkat lingkungan tersebut sebagai bentuk komitmen BNNK Matram sebagai instansi vertikal dalam mengawal dan menyukseskan Kota Mataram bebas narkoba sebelum 2015.
Menurut Latief, upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat pemerintah dan kepolisian, tetapi juga tanggung jawab semua elemen masyarakat.
Hampir seluruh daerah di Indonesia, menurut dia, tidak ada yang bebas dari pengaruh narkoba. Oleh sebab itu, kader P4GN mampu menjadi yang terdepan dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
“Hampir semua daerah di Indonesia sudah disusupi jaringan pengedar narkoba. NTB saja sudah menjadi sasaran empuk. Terbukti, dengan ditangkapnya sejumlah pengedar internasional di Bandara Internasional Lombok beberapa hari lalu,” katanya.
Ia mengatakan bahwa para kader antinarkoba tersebut diberikan pelatihan mengenai narkoba dan bahayanya. Pelatihan dilaksanakan secara bertahap, yakni 50 orang untuk setiap angkatan.
Dalam kegiatan pelatihan itu, kata dia, pihaknya mendatangkan narasumber dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, Rumah Sakit Jiwa Mataram, kepolisian, dan Dinas Kesehatan Kota Mataram.
“Seluruh kader diberikan pemahaman mengenai jenis-jenis narkoba, bagaimana dampaknya bagi penyalahguna dan bagaimana upaya untuk mencegah dan memberantas peredaran barang haram tersebut,” ujarnya.
Selain membentuk kader antinarkoba dari unsur masyarakat, kata Latief, pihaknya juga sudah mengukuhkan sebanyak 3.000 pelajar se-Kota Mataram dari berbagai tingkatan sekolah, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas yang tergabung dalam Sahabat Teman Sebaya.
Komunitas itu memiliki tugas yang sama dengan kader antinarkoba yang berasal dari kalangan masyarakat. Namun, ruang lingkupnya lebih khusus, yakni untuk kalangan sekolah dan teman sebayanya.(Ant)