Mataram, Fokus NTB – Transplantasi karang di perairan laut objek wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara akan melibatkan sejumlah pelajar sekaligus untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan laut.
Ketua Kelompok Nelayan Lestari Bahari Dusun Jambianom, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Suasto di Medana, Sabtu malam mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah sekolah termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Saya sudah meminta kepala SMK yang ada di Lombok Utara agar membuat program tambahan termasuk yang terkait dengan transplantasi karang agar para siswa lebih peduli terhadap kelestarian laut,” katanya (27/10).
Ia mengaku belasan ribu stek karang hasil transplantasi di perairan laut Jambianom rusak parah akibat kenaikan suhu permukaan laut. Yang masih hidup dan kondisinya baik tinggal ratusan stek.
Kendati demikian, kata Suasto, pihaknya bersama anggotanya dari Kelompok Nelayan Lestari Bahari Jambianom, tidak putus asa akan terus mencoba membudidayakan terumbu karang agar terumbu karang di perairan tersebut kembali baik.
“Untuk sementara kami melakukan transplantasi karang di objek wisata Trawangan dengan beberapa sekolah asal Jakarta. Beberapa waktu lalu kami melakukan transplantasi dengan rombongan siswa sekolah internasional dari Jakarta,” katanya.
Suasto mengatakan, pada 3 Oktober 2012, pihaknya melakukan transplantasi karang dengan 75 siswa Central International School Jakarta di objek wisata Gili Trawangan.
Pada 13 Oktober kami melakukan transplantasi karang di Gili Trawangan dengan rombongan Panasonik (sebuah perusahaan alat elektronik) dengan jumlah peserta sebanyak 80 orang.
“Keterlibatan sejumlah rombongan untuk melakukan transplantasi terumbu karang tersebut, adalah sebagai wujud kepedulian mereka terhadap kelestarian lingkungan laut di objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan mancanegara itu,” ujarnya.
Kelompok nelayan Lestari bahari Jambianom yang beranggotakan 20 orang ini akan terus berupaya melestarikan laut dengan melakukan transplantasi karang di perairan laut Lombok Utara terutama di Jambianom.
“Ini kami lakukan agar terumbu karang yang rusak bisa baik kembali dan ikan-ikan akan berkembang biak di terumbu karang tersebut. Dengan cara ini nelayan tidak mengalami kesulitan menangkap ikan dan karang hasil transplantasi juga bisa dijual,” katanya. (Ant)