Jakarta, Fokus NTB – Masyarakat Perantau Sumbawa (MARAS) menggelar Jumpa Pers (16/2) terkait tuduhan dan Pelaporan Mantan Ketua PP Muhammadiyah Prof.Dr.Din Syamsudin oleh Gerakan Anti radikal (ITB ) Bandung.
Acara yang digelar di kawasan jalan Veteran II no 26 Jakarta Pusat ini, mengeluarkan lima pernyataan sikap yang dibacakan oleh Sekjen MARAS Darman Annorawi.
Kelima pernyataan sikap itu disebutkan bahwa Masyarakat Perantauan Sumbawa mengecam keras atas tuduhan GAR ITB atas Prof Din Syamsudin radikal.
Selanjutnya MARAS juga akan membela dan mendukung mantan Ketua PP Muhammadiyah, selain itu organisasi yang sudah berbadan hukum ini juga menegaskan jika ada orang atau sekelompok yang ingin mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi lain pihaknya akan ada di garis terdepan untuk melawan dan berjihad untuk Membela Pancasila.
Dipernyataan lainnya, MARAS juga mendukung aparat hukum untuk tidak ragu ragu menindak tegas seseorang atau kelompok yang ingin memecah belah persatuan dan Persaudaraan Bhineka Tunggal Ika di Wilayah Indonesia .
Ketua Umum MARAS, Hendra J. Sambora mengajak seluruh masyarakat Sumbawa yang berada di Pulau Sumbawa dan Perantauan di Jabotabek serta di daerah lainnya untuk tetap tenang, menjaga kerukunan sosial dan tidak mudah terprovokasi pemecah belah persatuan. MARAS harus tetap mengedepankan kebersamaan,kerukunan dalam berbangsa dan bernegara guna menjaga, membangun ibu pertiwi
Sekjen MARAS Darman Annorowi mengatakan laporan dan tuduhan GAR ITB itu sepertinya mengada ada, dan mereka juga belum mengenal betul siapa Prof.Dr. Din Syamsudin, Beliau merupakan tokoh Agama yang sudah dikenal baik didalam negeri dan Internasional.
Saat ditanya apakah MARAS akan menggugat balik atau memberi somasi kepada GAR ITB, dengan tegas Darman menjawab dirinya akan bertindak jika laporan dan tuduhan tersebut tidak dicabut.
“Kami akan berkoordinasi dengan Tim Hukum apakah kita akan lapor balik atau tidak, terpenting GAR ITB harus mencabut dan meminta maaf kepada Din Syamsudin Jika tidak dilaksanakan kami akan bertindak ,” tegas Darman
Sementara itu penasehat MARAS yang juga sesepuh warga perantauan di Jakarta Amir Jawas menjelaska, apa yang dilakukan oleh GAR ITB itu keliru menilai Din Syamsudin, menurutnya sebagai umat Islam seharusnya jangan suodzon dan harus bahu membahu.
” Untuk menjaga kerukunan beragama saya berharap GAR ITB mau meminta maaf ke Din Syamsudin dan jangan lagi ada tuduh menuduh antar umat beragama,” pungkas Amir.(sir)