Pemalang, Siasat.ID – Melalui via WhatsApp Siasat.id menghubungi Ahmad Bustomi atau akrab disapa Tomy Gaharu Pemalang yang menjabat sebagai sekretaris untuk mewakili DPD partai Gelora Pemalang dalam menanggapi kejadian OTT KPK yang terjadi di Kabupaten Pemalang pada, Sabtu (13/8).
Tomy prihatin Kejadian OTT KPK yang terjadi di Kab. Pemalang.
“Secara pribadi saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Kami turut prihatin atas tragedi yang terjadi.
Ini pertama kali dalam sejarah Kab. Pemalang semenjak pasca kemerdekaan RI, seorang Bupati ditangkap tangan bersama 20 orang lebih jajaran pejabat,” ungkapnya.
“Ini bisa terjadi ada sebabnya, karena kita hidup di dunia ini tidak lepas dari hukum sebab akibat.
Untuk menjadi seorang pejabat, kabarnya harus mengeluarkan biaya ratusan juta hingga miliaran rupiah. Jadi saat orang tersebut duduk di Pemerintahan bukan tidak mungkin akan berusaha membalikkan modal,” sambungnya.
“Hal ini harus segera dihentikan, praktek money politik seolah menjadi budaya setiap ada pesta demokrasi baik ditingkat pusat hingga desa. Masyarakat jangan lagi menentukan pilihannya berdasarkan seberapa banyak amplopnya tetapi harus didasari dengan visi misi dan track record calon pemimpin tersebut,” tuturnya.
Tomy menyebutkan bahwa Partai Gelora di Kab. Pemalang bisa mengatasi sistem yang semprawut.
“Kami hadir di Pemalang dalam rangka ikut membenahi sistem birokrasi yg semrawut ini. Jalannya pemerintahan masih beraroma feodalisme & sistem balas budi,” ungkapnya.
“Sudah saatnya kita warga negara yg peduli dengan kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya ikut andil, salah satunya melalui parpol.
Karena untuk memperbaiki sistem, kita harus masuk ke dalam sistem tersebut dan memperbaiki diri dalam,” sambungnya.
Tomy memberi menjelaskan bahwa pemalang tidak kekurangan orang pintar saja tapi butuh panutan beserta kriterianya.
“Pemalang tidak kekurangan orang pintar, tetapi Pemalang butuh seorang panutan.
Karena untuk membangun Pemalang dibutuhkan orang yang Pinter, bener dan Kober,” ungkapnya.
Tomy menyebut bahwa partainya tidak hanya menentang korupsi juga mencari solusinya.
“Dan itu semua kita mulai dari diri & keluarga kita sendiri. Jadi kami tidak hanya menentang praktek korupsi tapi mencoba mencari solusi dari akar permasalahannya, yaitu budaya money politik,” tuturnya.
Berikut harapan Tomy kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Semoga KPK bisa membongkar semua praktek korupsi yg terjadi di Kab.Pemalang termasuk aliran dana desa & penyaluran bantuan sosial agar Pemalang dapat terangkat dari zona miskin ekstrim sehingga masyarakat bisa hidup layak dan semakin sejahtera,” tutupnya. (Red)