Oleh: Mifdal Zusron Alfaqi, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Malang.
Malang, Siasat ID – Kampung Budaya Polowijen atau biasa dikenal dengan KBP merupakan suatu wadah pengembangan budaya sebagai bentuk pelestarian budaya yang dinilai keberadaannya sudah mulai ditinggalkan karena adanya perkembangan budaya modern yang lebih menarik. Sebagai mahasiswa yang dinilai penghubung dengan masyarakat, berinisiatif untuk melakukan penelitian dan kunjungan kepada kampung budaya Polowijen untuk menggali lebih dalam terkait budaya-budaya yang dikembangkan di dalamnya.
Kunjungan demi kunjungan yang dilakukan mendapatkan sambutan baik di mana banyak sekali hal-hal yang dipelajari. Apa saja kegiatan yang ada di kampung budaya Polowijen? terdapat penjelasan mulai dari berbagai macam makna dari setiap topeng, kegiatan yang dilakukan, festival tari yang diselenggarakan, Job yang diikuti dan lain-lain. Banyaknya kegiatan yang diselenggarakan di kampung budaya Polowijen tersebut, ketika mengikuti setiap kegiatannya secara tidak langsung sebagai bentuk upaya pelestarian budaya topeng malangan.
Adanya kegiatan berupa latihan tari topeng pada hari Sabtu dan Minggu pada siang hari sebagai bentuk cerminan antusias untuk mengetahui budaya-budaya yang harus dilestarikan. Kemudian kami turut serta dalam serangkaian acara festival di kampung warna-warni yang di mana dalam acara tersebut terdapat penampilan-penampilan dari usia muda hingga dewasa mulai dari jaranan, tari topeng, dan ritual pencucian keris di sungai.
Kunjungan yang kami lakukan tidak berhenti sampai acara festival, tingkat kepuasan pengetahuan yang kami terima masih sangat tinggi sehingga berlanjut dengan melakukan wawancara dan bertanya lebih dalam kepada tokoh yang ahli di bidang topeng yang biasa dikenal dengan Ki Demang.
Perbincangan yang kami lakukan bersama Ki Demang banyak menambah pengetahuan terkait topeng dan sisi menarik dari mempelajari budaya topeng malangan. Berbagai rangkaian kegiatan dan informasi yang kami dapat dikumpulkan dengan rapi dan kami abadikan dalam bentuk video dokumenter sebagai bentuk ajakan kepada masyarakat dan generasi muda tertarik dalam pelestarian budaya topeng malangan.