Surabaya, Siasat ID – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ksatria Wijaya gelar Seminar Nasional kebudayaan dan kebangsaan dengan tema besar yang diusung “Aktualisasi nilai-nilai budaya dan kebangsaan menuju Indonesia Emas 2045”, Jumat (17/11), dengan mengundang Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek RI.
Acara Seminar Kebangsaan dan Kebudayaan “Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya dan Karakter Kebangsaan Menuju Generasi Emas 2045” bertujuan untuk memperkuat komitmen bersama dalam melestarikan warisan budaya Indonesia yang kaya dan melindungi nilai-nilai kebangsaan yang menjadi pilar utama keutuhan bangsa. Dengan pengakuan bahwa kemajuan tidak boleh mengorbankan identitas nasional, seminar ini menjadi ruang bagi civitas akademika dan mahasiswa berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan merumuskan langkah konkret dalam memajukan Indonesia menuju era emas.
Seminar tersebut juga diisi oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, Dewan Kesenian Jawa Timur, dan tokoh-tokoh inspiratif di bidang kebudayaan. Mereka berbagi pengetahuan, pengalaman, serta pandangan mereka terhadap pentingnya memelihara dan mengembangkan warisan budaya bangsa sebagai identitas dan kesiapan menyongsong generasi emas di tahun 2045.
Ketua UKM Ksatria Wijaya, Frisca Marta menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya dan gerakan bersama secara konkrit bahwa kampus kami adalah kampus yang bertajuk kampus budaya. “Kami berharap seminar ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga dan menghargai warisan budaya yang kita miliki,” ujarnya.
Staf khusus Direktorat Jenderal Kebudayaan RI, I Gusti Agung Anom Astika menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Indonesia. “UKM seperti Ksatria Wijaya sangat penting dalam mewujudkan visi bersama dalam memajukan kebudayaan Indonesia, UKM Ksatria Wijaya mesti siap menjadi tempat menggembleng Mahasiswa Universitas Wijaya Kusuma untuk sadar dirinya, sadar sesamanya, dan sadar budayanya. Bangkit, berjuang, untuk adidaya budaya Indonesia, “katanya.
Drs. Djoko Adi Waluyo ST. MM., DBA selaku Wakil ketua Yayasan Wijaya Kusuma juga menegaskan untuk seluruh civitas akademika mendukung penuh kegiatan dari UKM Ksatria Wijaya. “Kewijayakusumaan harus menjadi identitas dan karakter yang melekat bagi seluruh mahasiswa yang sedang berproses di universitas Wijaya Kusuma, anggung wimbuh linuwih menjadi landasan fundamental atas progresifitas yang tumbuh, maka kehadiran UKM Ksatria Wijaya tentunya harus menjadi representasi dari pada Jati diri Kewijayakusumaan Raden Wijaya yaitu Tatag, Teteg, Teguh, Tanggon lan Trapsilo,” pungkasnya.
Aktualisasi nilai-nilai budaya dan pembangunan karakter kebangsaan (nation and character Building) menuju Generasi Emas 2045 adalah suatu visi yang sangat positif, maka dari itu sebagai mahsiswa harus mampu menggali dan menerapkan nilai-nilai positif dari budaya mereka, serta memupuk karakter. Kebangsaan yang tangguh, itu bisa menjadi kunci keberhasilan. Generasi Emas 2045 menunjukkan aspirasi untuk menciptakan masa depan yang gemilang.
Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai budaya, mahasiswa dapat memperkuat karakter, dan membangun keharmonisan di tengah perbedaan. Selain itu, membangun karakter kebangsaan yang kuat membawa manfaat dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Penting untuk memastikan bahwa aktualisasi nilai-nilai budaya tidak berarti menutup diri dari perkembangan global, tetapi sebaliknya, mengambil nilai positif dan memadukannya dengan nilai-nilai lokal. Keseimbangan ini dapat menciptakan generasi yang tidak hanya kuat dalam identitasnya sendiri, tetapi juga terbuka dan siap berkontribusi pada skalabInternasional.
Jika upaya aktualisasi ini berhasil, Generasi Emas 2045 dapat menjadi agen perubahan positif dan iron stock dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, ilmu pengetahuan, seni, dan pembangunan sosial. Namun, perlu diingat bahwa proses ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan holistik. Penting juga untuk mengajarkan nilai-nilai kritis, etika, dan tanggung jawab sosial dalam proses aktualisasi ini. Dengan demikian, Generasi Emas 2045 tidak hanya akan sukses secara Materi, tetapi juga akan menjadi pembawa perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya.