Sumbawa, Siasat ID – Science Film Festival (SFF) kembali hadir di Indonesia untuk yang ke-14 kalinya dan menargetkan penontonnya untuk pelajar mulai dari SD hingga SMA di 70 Kabupaten/Kota yang berlangsung dengan metode hybrid mulai 21 Oktober – 30 November 2023. Tahun ini, festival sains terbesar di dunia yang diinisiasi oleh Goethe Institut ini mengusung tema “Agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari PBB”. Para siswa siswi akan mengeksplorasi pentingnya perlindungan dan pemulihan ekosistem melalui pemutaran film-film internasional yang disertai berbagai eksperimen sains yang menyenangkan.
Di Sumbawa, SFF menunjuk komunitas Sumbawa Cinema Society (SCS) sebagai venue partner yang menyelenggarakan pemutaran film ini. “Ini kedua kalinya SCS bekerjasama dengan SFF. Tahun 2015 lalu, SFF pernah berlangsung di Sumbawa yang mengusung tema tentang Cahaya (Light). Tahun ini, tema tentang agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari PBB kita bawa kembali ke Sumbawa karena wacana ekosistem di era perubahan iklim ini sangat mendesak untuk dijaga dan dilestarikan. Sejalan dengan Kabupaten Sumbawa yang mendapat gelar Ibukota Kebudayaan dan Perubahan Iklim,” kata Yuli Andari Merdikaningtyas, M.A., pendiri komunitas SCS sekaligus koordinator festival film ini di Sumbawa.
Di Kabupaten Sumbawa sendiri, SFF berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 8 – 9 November 2023 melalui platform zoom meeting. Sebelum nobar, festival ini disambut dan dibuka oleh Bupati Sumbawa dalam hal ini diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Drs. H. Hasan Basri. Sekda menyampaikan Kabupaten Sumbawa menyampaikan apresiasi yang sebesar-besanya pada penyelenggara acara yang telah membawa festival ini ke Sumbawa karena tema yang diangkat oleh kegiatan ini sejalan dengan upaya-upaya pelestarian lingkungan dan kebudayaan yang telah dilakukan Pemerintah, yang mana berkat upaya yang telah dilakukan membuat Kabupaten Sumbawa meraih penghargaan sebagai Ibukota Kebudayaan dan Perubahan Iklim pada tahun 2021 dan di daulat sebagai menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia pada tahun 2023.
“Kegiatan ini sangat positif dan juga merupakan sebuah wadah untuk menggugah kesadaran akan pentingnya sains dan pelestarian lingkungan berperan aktif dalam menjaga dan melindungi lingkungan sejak dini. Melalui film pesan ini akan tersampaikan dengan sangat efektif, begitu juga dengan eksperimen sains yang menambah pengetahuan. Semoga festival ini dapat terselenggara tiap tahun di Kabupaten Sumbawa,” tuturnya.
Sementara itu, sekolah-sekolah yang berpartisipasi dalam SFF ini antara lain SMPN 1 Sumbawa, SMPN 2 Sumbawa, SMPN 3 Sumbawa, SMPN 1 Unter Iwes, SMPN 1 Labuhan Badas, dan SMP IT Samawa Cendikia, yang secara langsung dibawah koordinasi Bidang Pengembangan SMP, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa.