Sumbawa.Siasat.ID – Bertempat di Balai Data desa Labuhan Bontong dalam rangka melaksanakan salah satu program kerja Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di bidang smart enterpreneur mahasiswa KKL desa Labuhan Bontong Universitas Samawa (UNSA) adakan pelatihan dan sosialisasi pembuatan Dodol Ubi yang diharapkan dapat menjadi produk unggulan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat, Minggu (3/9/2023).
Wahyu Kurniawan, selaku ketua kelompok KKL menyampaikan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia kian menjamur. Hal ini ditandai dengan hadirnya 8,71 juta unit UMKM pertahun 2022 di seluruh Indonesia. Namun umumnya masyarakat belum cukup optimal dalam melakukan pemasaran, terlebih dalam hal branding atau pencitraan merk. Bahkan, tak sedikit pula yang belum memanfaatkan perkembangan media sosial untuk mengekspansi target pasar mereka.
“Adanya sosialisasi sekaligus pelatihan pembuatan dodol ubi yang kami laksanakan pada hari ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing serta kami harapkan pula dapat menjadi sebuah produk UMKM yang bermanfaat meningkatkan ekonomi masyarakat di desa Labuhan Bontong,” ucapnya.
Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih empat jam dengan menghadirkan narasumber, Dr. Nila Wijayanti, M.Si selaku Dosen Agribisnis Universitas Samawa menjelaskan pentingnya branding produk UMKM yang akan dipasarkan.
“Pencitraan merk menjadi hal yang cukup krusial dalam pembuatan sebuah produk, sebab hal tersebut penting dilakukan untuk membangun citra produk, menarik konsumen serta menjadi pembeda antara satu bisnis dengan bisnis lainnya,” jelas Dr. Nila.
“Adapun dalam hal pencitraan merk meliputi lima unsur penting yakni, logo, slogan, visi dan misi, nama produk, serta visual,” tambah Dr. Nila.
Lebih lanjut, Dr. Nila menerangkan bahwa logo dan slogan produk dapat diperoleh dengan mencari referensi terlebih dahulu dibarengi dengan hasil riset target pasar.
“Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan tentang UMKM ini diharapkan masyarakat bisa memanfaatkan setiap potensi yang ada di desa Labuhan Bontong sehingga memunculkan karakteristik dan keunikan pada masing-masing bisnis,” harapnya.