Bandung, Siasat ID – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Direktorat Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelar kegiatan ‘Serah Terima Pekerjaan’ Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) Tahap 1 tahun anggaran 2022 di Hotel Harris Festival Citylink, Bandung, Kamis (1/9/2022).
Kepala BBWS Citarum hadir membuka kegiatan tersebut didampingi Kepala Bidang OPSDA, Kepala Satuan Kerja OPSDA beserta PPK OPSDA II dan IV Citarum, turut hadir dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Bidang Asisten Intelijen, sebagai pihak pengawalan dan pengamanan pelaksanaan kegiatan P3-TGAI serta Konsultan Manajemen Balai (KMB), Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM), Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Kepala Desa dan Undangan lainnya.
Melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI), berbagai upaya dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memenuhi kebutuhan air irigasi guna mendukung ketahanan pangan nasional dan mendukung aktivitas perekonomian serta mendorong pemerataan pembangunan nasional.
Pada tahun 2022 ini, BBWS Citarum melaksanakan kegiatan P3TGAI pada 622 lokasi yang tersebar di 9 Kabupaten yakni Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Bekasi, Bogor, Indramayu, dan Subang, yang terdiri dari 2 (dua) tahap, yaitu Tahap I sebanyak 461 lokasi, Tahap II sebanyak 158 lokasi dan tahap III sebanyak 3 Lokasi, Untuk diketahui, kegiatan P3-TGAI Tahap 1 ini menyerap 2.496 orang pekerja yang merehabilitasi saluran irigasi tersier sepanjang total ± 238.530 m.
Dalam sambutannya Kepala BBWS Citarum Ir. Bastari, M.Eng. berharap bahwa hasil dari kegiatan ini dapat tercapai sesuai dengan tujuan utamanya yaitu meningkatkan fungsi dan manfaat dari perbaikan jaringan irigasi tersier yang dibangun maupun di rehabilitasi, sehingga menyebabkan bertambahnya luasan areal pertanian yang dapat diairi. Selain itu, sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo pelaksanaan kegiatan P3TGAI ini harus dapat menyerap banyak tenaga kerja dari para petani serta masyarakat setempat dan tenaga kerja yang terdampak dari Pandemi COVID-19, sehingga perekonomian masyarakat pedesaan tetap berjalan dengan baik. (Ichan-86)