Sumbawa, Siasat ID – Pemerintah desa Baturotok berkolaborasi dengan berbagai pihak kembali menyelenggarakan Festival Kebudayaan Baturotok pada 30 Juli hingga 8 Agustus 2022 (1 – 10 Muharam 1444 H). Festival budaya yang diselenggarakan setiap tahun ini menyajikan sejumlah kekayaan budaya desa Baturotok, seperti Sedekah Muharam, melala, kasidah, menca, belawas, bakembang, sakeco, batuter, kuliner, dan ngumang. Ada pula pameran benda budaya yang ada di sepuluh dusun desa Baturotok.
Festival Kebudayaan Baturotok 2022 resmi dibuka Bupati Sumbawa yang diwakili Camat Batulanteh, Adiman, S.STP, Sabtu malam (30/7/2022). Beliau berpesan, kegiatan ini merupakan salah satu fungsi pemerintah desa untuk pengembangan potensi masyarakat. Pemerintah bersinergi dengan masyarakat untuk menumbuhkan daya kreatif masyarakat.
“Dari festival ini kita bisa melihat besarnya daya kreatif masyarakat Baturotok. Efek dari festival ini yakni adanya geliat ekonomi masyarakat Baturotok,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pajatu Adat Lembaga Adat Tana Samawa (LATS), Ir. H. Iskandar. D, M.Ec.Dev sangat menghargai semua upaya pelestarian budaya dan tradisi di tana Samawa.
“Masa lalu akan selalu baru selama itu dirawat. Semakin budaya dirawat, semakin menarik. Paduan masa lalu dan masa kini, dengan daya kreatif masyarakat bisa dikembangkan oleh generasi selanjutnya menjadi karya-karya baru. Semoga selalu ada muncul ide-ide baru yang mendukung pelestarian dan pengembangan budaya dan tradisi Sumbawa,” ucapnya.
Kepala Desa Baturotok, Edi Wijaya Kusuma menambahkan, Festival Kebudayaan Baturotok 2022 merupakan kerja bersama antara pemerintah desa dengan masyarakat.
“Kami berharap, festival ini dapat mempromosikan kekayaan budaya desa Baturotok. Juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Kades Baturotok pun berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Festival Kebudayaan Baturotok 2022, baik masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala dusun, dan aparat desa.
Penyelenggaraan festival juga berkolaborasi dengan Majelis Kebudayaan Sumbawa (Tenho), Fisip Universitas Teknologi Sumbawa, dan Sumbawa Visual Art.